Glaukoma
Apakah GLAUKOMA itu ?
Glaukoma adalah kerusakan penglihatan yang biasanya disebabkan oleh
meningkatnya tekanan bola mata. Meningkatnya tekanan di dalam bola
mata ini disebabkan oleh ketidak-seimbangan antara produksi dan
pembuangan cairan dalam bola mata, sehingga merusak jaringanjaringan
syaraf halus yang ada di retina dan di belakang bola mata.
Glaukoma adalah penyebab kebutaan kedua terbesar di dunia setelah
katarak. Diperkirakan 66 juta penduduk dunia sampai tahun 2010 akan
menderita gangguan penglihatan karena glaukoma. Kebutaan karena
glaukoma tidak bisa disembuhkan, tetapi pada kebanyakan kasus glaukoma
dapat dikendalikan.
Glaukoma disebut sebagai 'pencuri penglihatan' karena sering berkembang
tanpa gejala yang nyata. Penderita glaukoma sering tidak menyadari
adanya gangguan penglihatan sampai terjadi kerusakan penglihatan
yang sudah lanjut. Diperkirakan 50% penderita glaukoma tidak
menyadari mereka menderita penyakit tersebut.
Karena kerusakan yang disebabkan oleh glaukoma tidak dapat diperbaiki,
maka deteksi, diagnosa dan penanganan harus dilakukan sedini
mungkin.
Epidemiologi
Terjadi pada 1 dari 1000 orang yang berusia di atas 40 tahun dengan angka kejadian yang bertambah sesuai usia. Perbandingan wanita dan pria pada penyakit ini adalah 4:1. sering terjadi pada kedua mata.
Gejala
Gejala-gejala yang ada antara lain :
* Keluhan :
o penglihatan kabur mendadak
o nyeri hebat
o mual
o muntah
o melihat halo (pelangi disekitar objek)
* Pemeriksaan Fisik :
o Visus sangat menurun
o TIO meninggi
o Mata merah
o Kornea suram
o Bilik mata depan dangkal
o Rincian iris tidak tampak
o Pupil sedikit memlebar, tidak bereaksi terhadap sinar
o Diskus optikus terlihat merah dan bengkak
Patofisiologi
Bilik anterior dan bilik posterior mata terisi oleh cairan encer yang disebut humor aqueus.
Dalam keadaan normal, cairan ini dihasilkan di dalam bilik posterior, melewati pupil masuk ke dalam bilik anterior lalu mengalir dari mata melalui suatu saluran.
Jika aliran cairan ini terganggu (biasanya karena penyumbatan yang menghalangi keluarnya cairan dari bilik anterior), maka akan terjadi peningkatan tekanan.
Peningkatan tekanan intraokuler akan mendorong perbatasan antara saraf optikus dan retina di bagian belakang mata.
Akibatnya pasokan darah ke saraf optikus berkurang sehingga sel-sel sarafnya mati.
Karena saraf optikus mengalami kemunduran, maka akan terbentuk bintik buta pada lapang pandang mata.
Yang pertama terkena adalah lapang pandang tepi, lalu diikuti oleh lapang pandang sentral.
Jika tidak diobati, glaukoma pada akhirnya bisa menyebabkan kebutaan.
Jenis-jenis GLAUKOMA
Primary Open-Angle Glaucoma
GLAUKOMA Sudut-Terbuka Primer
Glaukoma Sudut-Terbuka Primer adalah tipe yang yang paling umum
dijumpai. Glaukoma jenis ini bersifat turunan, sehingga resiko tinggi bila
ada riwayat dalam keluarga. Biasanya terjadi pada usia dewasa dan
berkembang perlahan-lahan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Seringkali tidak ada gejala sampai terjadi kerusakan berat dari syaraf optik
dan penglihatan terpengaruh secara permanen. Pemeriksaan mata
teratur sangatlah penting untuk deteksi dan penanganan dini.
Glaukoma Sudut-Terbuka Primer biasanya membutuhkan pengobatan
seumur hidup untuk menurunkan tekanan dalam mata dan mencegah
kerusakan lebih lanjut.
Pada glaukoma sudut terbuka, saluran tempat mengalirnya humor aqueus terbuka, tetapi cairan dari bilik anterior mengalir terlalu lambat.
Secara bertahap tekanan akan meningkat (hampir selalu pada kedua mata) dan menyebabkan kerusakan saraf optikus serta penurunan fungsi penglihatan yang progresif.
Hilangnya fungsi penglihatan dimulai pada tepi lapang pandang dan jika tidak diobati pada akhirnya akan menjalar ke seluruh bagian lapang pandang, menyebabkan kebutaan.
Glaukoma sudut terbuka sering terjadi setelah usia 35 tahun, tetapi kadang terjadi pada anak-anak.
Penyakit ini cenderung diturunkan dan paling sering ditemukan pada penderita diabetes atau miopia.
Glaukoma sudut terbuka lebih sering terjadi dan biasanya penyakit ini lebih berat jika diderita oleh orang kulit hitam.
Pada awalnya, peningkatan tekanan di dalam mata tidak menimbulkan gejala.
Lama-lama timbul gejala berupa:
• penyempitan lapang pandang tepi
• sakit kepala ringan
• gangguan penglihatan yang tidak jelas (misalnya melihat lingkaran di sekeliling cahaya lampu atau sulit beradaptasi pada kegelapan).
Pada akhirnya akan terjadi penyempitan lapang pandang yang menyebabkan penderita sulit melihat benda-benda yang terletak di sisi lain ketika penderita melihat lurus ke depan (disebut penglihatan terowongan).
Glaukoma sudut terbuka mungkin baru menimbulkan gejala setelah terjadinya kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.
Acute Angle-Closure Glaucoma
GLAUKOMA Sudut-Tertutup Akut
Glaukoma Sudut-Tertutup Akut lebih sering ditemukan karena keluhannya
yang mengganggu. Gejalanya adalah sakit mata hebat, pandangan
kabur dan terlihat warna-warna di sekeliling cahaya. Beberapa
pasien bahkan mual dan muntah-muntah.
Glaukoma Sudut-Tertutup Akut termasuk yang sangat serius dan dapat
mengakibatkan kebutaan dalam waktu yang singkat. Bila Anda merasakan
gejala-gejala tersebut segera hubungi dokter spesialis mata Anda.
Glaukoma sudut tertutup terjadi jika saluran tempat mengalirnya humor aqueus terhalang oleh iris.
Setiap hal yang menyebabkan pelebaran pupil (misalnya cahaya redup, tetes mata pelebar pupil yang digunakan untuk pemeriksaan mata atau obat tertentu) bisa menyebabkan penyumbatan aliran cairan karena terhalang oleh iris.
Iris bisa menggeser ke depan dan secara tiba-tiba menutup saluran humor aqueus sehingga terjadi peningkatan tekanan di dalam mata secara mendadak.
Serangan bisa dipicu oleh pemakaian tetes mata yang melebarkan pupil atau bisa juga timbul tanpa adanya pemicu.
Glaukoma akut lebih sering terjadi pada malam hari karena pupil secara alami akan melebar di bawah cahaya yang redup.
Episode akut dari glaukoma sudut tertutup menyebabkan:
- penurunan fungsi penglihatan yang ringan
- terbentuknya lingkaran berwarna di sekeliling cahaya
- nyeri pada mata dan kepala.
Gejala tersebut berrlangsung hanya beberapa jam sebelum terjadinya serangan lebih lanjut.
Serangan lanjutan menyebabkan hilangnya fungsi penglihatan secara mendadak dan nyeri mata yang berdenyut.
Penderita juga mengalami mual dan muntah.
Kelopak mata membengkak, mata berair dan merah.
Pupil melebar dan tidak mengecil jika diberi sinar yang terang.
Sebagian besar gejala akan menghilang setelah pengobatan, tetapi serangan tersebut bisa berulang.
Setiap serangan susulan akan semakin mengurangi lapang pandang penderita.
Secondary GLAUCOMA
GLAUKOMA Sekunder
Glaukoma sekunder terjadi jika mata mengalami kerusakan akibat:
• Infeksi
• Peradangan
• Tumor
• Katarak yang meluas
• Penyakit mata yang mempengaruhi pengaliran humor aqueus dari bilik anterior.
maupun diabetes, trauma, arthritis maupun operasi mata sebelumnya.
Penyebab yang paling sering ditemukan adalah uveitis.
Penyebab lainnya adalah penyumbatan vena oftalmikus, cedera mata, pembedahan mata dan perdarahan ke dalam mata.
Beberapa obat tetes mata atau tablet (misalnya kortikosteroid) juga bisa menyebabkan peningkatan tekanan intraokuler. Karena itu tekanan pada mata harus diukur teratur
bila sedang menggunakan obat-obatan tersebut
Congenital GLAUCOMA
GLAUKOMA Kongenital
Glaukoma Kongenital ditemukan pada saat kelahiran atau segera
setelah kelahiran,terjadi akibat gangguan perkembangan pada saluran humor aqueus, lahir dengan gangguan sudut bilik mata akan mengalami drainase cairan akuos yang terhambat, biasanya disebabkan oleh sistem saluran pembuangan
cairan di dalam mata tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya tekanan
bola mata meningkat terus dan menyebabkan pembesaran mata bayi,
bagian depan mata berair dan berkabut dan peka terhadap cahaya.
Glaukoma kongenitalis seringkali diturunkan.
Glaukoma kongenital (jarang) dapat dibagi menjadi (1) glaukoma kongenital primer, yang menunjukkan kelainan perkembangan terbatas pada sudut kamera anterior; (2) anomali perkembangan segmen anterior - sindrom Axenfeld, anomali Peter, dan sindrom Reiger. Disini perkembangan iris dan kornea juga abnormal;(3) berbagai kelainan lain, termasuk aniridia, sindrom Sturge-weber, neurofibromatosis, sindrom Lowe dan rubela kongenital. Pada keadaan ini, anomali perkembangan pada sudut disertai dengan kelainan okular dan ekstraokular lain.
Glaukoma kongenital bermanifestasi sejak lahir pada 50% kasus, didiagnosis pada 6 bulan pertama pada 70% kasus dan didiagnosis pada akhir tahun pertama pada 80% kasus.
Gejala paling dini dan paling sering adalah epifora. Dapat dijumpai fotofobia dan pengurangan kilau kornea. Peningkatan tekanan intraokular adalah tanda kardinal. Pencekungan diskus optikus akibat glaukoma merupakan kelainan yang terjadi relatif dini dan terpenting. Temuan-temuan lanjut adalah peningkatan garis tengah, edema epitel, robekan membran Descemet, dan peningkatan kedalaman kamera anterior serta edema dan kekeruhan lensa.
Deteksi & Diagnosa GLAUKOMA
Pemeriksaan mata secara rutin, berkala dan deteksi dini adalah cara terbaik
untuk mencegah kerusakan penglihatan akibat glaukoma.
Test-test untuk glaukoma meliputi:
* Pemeriksaan syaraf optik dengan alat optalmoskop
* Pemeriksaan tekanan mata dengan tonometer aplanasi / schiotz
* Pemeriksaan lapang pandangan (dengan perimetri)
* Melihat sudut bilik depan mata (dengan gonioskopi)
Riwayat penyakit Anda akan diteliti dokter spesialis mata Anda untuk mencari
faktor resiko glaukoma.
Oftalmoskopi
Penilaian diskus optikus. Bila ada kecurigaan glaukoma berdasarkan keluhan atau faktor risiko pada pasien, pemeriksaan oftalmoskopi dilakukan untuk memastikan diagnosis. Kelainan dikatakan bermakna bila ada pembesaran cup-to-disc ratio (CDR) lebih besar dari 0.5, dan asimetri CDR antara dua mata 0.2 atau lebih. Hal itu menunjukkan peningkatan tekanan intraokular yang signifikan.
Siapa saja yang berisiko?
1. Tekanan bola mata tinggi >21mmHg (risiko meningkat 5x)
2. Usia di atas 40 tahun
3. Rabun dekat yang ekstrim
4. Tekanan darah tinggi (peningkatan risiko 80%)
5. Kencing manis/ diabetes melitus (risiko meningkat 2x)
6. Cedera mata sebelumnya
7. Glaukoma pada keluarga (risiko meningkat 3x)
8. Penggunaan steroid jangka panjang(risiko meningkat 3x)
9. Asimetri TIO & CDR antara 2 mata
Pemeriksaan tekanan mata dengan tonometer aplanasi / schiotz
Pemeriksaan tekanan bola mata dengan menggunakan alat aplanasi
Tekanan bola mata normal berkisar antara 10-21 mmHg
Pemeriksaan LAPANG PANDANG
Pemeriksaan lapang penglihatan atau Perimetry bertujuan untuk melihat
luasnya kerusakan syaraf mata. Selama pemeriksaan ini Anda akan
diminta untuk melihat suatu titik di tengah layar dan menekan tombol
ketika Anda melihat munculnya titik-titik cahaya di sekitar layar.
Lapang pandang glaukoma memang akan berkurang karena peningkatan TIO akan merusakan papil saraf optikus.
Melihat sudut bilik depan mata (dengan Gonioskopi)
Sudut bilik mata depan merupakan tempat penyaluran keluar humor akueus. Dengan gonioskopi kita berusaha menilai keadaan sudut tersebut, apakah terbuka, sempit atau tertutup ataukah terdapat abnormalitas pada sudut tersebut.
Foto Syaraf Optik
Foto syaraf optik yang baik dapat membantu dokter mata Anda melihat
hal-hal detil pada syaraf optik Anda dan sekaligus mendokumentasikan
perubahan/perkembangan pada syaraf optik Anda dari waktu ke waktu.
Penanganan GLAUKOMA
Meskipun belum ada cara untuk memperbaiki kerusakan penglihatan
yang terjadi akibat glaukoma, pada kebanyakan kasus glaukoma dapat
dikendalikan.
Glaukoma dapat ditangani dengan obat tetes mata, tablet, tindakan
laser atau operasi yang bertujuan untuk menurunkan/menstabilkan
tekanan bola mata dan mencegah kerusakan penglihatan lebih lanjut.
Semakin dini deteksi glaukoma maka akan semakin besar tingkat
kesuksesan pencegahan kerusakan penglihatan.
Sebagian obat-obatan glaukoma dapat berinteraksi kedalam tubuh, sehingga obat-obatan tertentu merupakan kontra indikasi (tidak boleh). Contoh penyakit yang mungkin terkena efek obat glaukoma tertentu :
- Penyakit asma, penyakit gangguan irama jantung dan alergi terhadap sulfa. Keadaan umum lain yang harus diperhatikan adalah kehamilan. Obat-obatan glaukoma sebagian besar disekresi ke air susu dan dapat menembus plasenta. Jadi untuk penderita glaukoma yang sedang hamil umumnya dipilih prosedur laser atau pembedahan untuk terapi glaukomanya.
Penting bagi pasien untuk memberitahukan penyakit-penyakit yang diderita dan keadaan umum tubuh (misalnya kehamilan) kedokter yang bersangkutan, sehingga dokter dapat memilih terapi/pengobatan yang sesuai.
PENGOBATAN
Glaukoma sudut terbuka
Obat tetes mata biasanya bisa mengendalikan glaukoma sudut terbuka.
Obat yang pertama diberikan adalah beta bloker (misalnya timolol, betaxolol, carteolol, levobunolol atau metipranolol), yang kemungkinan akan mengurangi pembentukan cairan di dalam mata.
Juga diberikan pilocarpine untuk memperkecil pupil dan meningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior.
Obat lainnya yang juga diberikan adalah epinephrine, dipivephrine dan carbacol (untuk memperbaiki pengaliran cairan atau mengurangi pembentukan cairan).
Jika glaukoma tidak dapat dikontrol dengan obat-obatan atau efek sampingnya tidak dapat ditolerir oleh penderita, maka dilakukan pembedahan untuk meningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior.
Digunakan sinar laser untuk membuat lubang di dalam iris atau dilakukan pembedahan untuk memotong sebagian iris (iridotomi).
Glaukoma sudut tertutup
Minum larutan gliserin dan air bisa mengurangi tekanan dan menghentikan serangan glaukoma.
Bisa juga diberikan inhibitor karbonik anhidrase (misalnya acetazolamide).
Tetes mata pilocarpine menyebabkan pupil mengecil sehingga iris tertarik dan membuka saluran yang tersumbat.
Untuk mengontrol tekanan intraokuler bisa diberikan tetes mata beta blocker.
Setelah suatu serangan, pemberian pilocarpine dan beta blocker serta inhibitor karbonik anhidrase biasanya terus dilanjutkan.
Pada kasus yang berat, untuk mengurangi tekanan biasanya diberikan manitol intravena (melalui pembuluh darah).
Terapi laser untuk membuat lubang pada iris akan membantu mencegah serangan berikutnya dan seringkali bisa menyembuhkan penyakit secara permanen.
Jika glaukoma tidak dapat diatasi dengan terapi laser, dilakukan pembedahan untuk membuat lubang pada iris.
Jika kedua mata memiliki saluran yang sempit, maka kedua mata diobati meskipun serangan hanya terjadi pada salah satu mata.
Glaukoma sekunder
Pengobatan glaukoma sekunder tergantung kepada penyebabnya.
Jika penyebabnya adala peradangan, diberikan corticosteroid dan obat untuk melebarkan pupil. Kadang dilakukan pembedahan.
Glaukoma kongenitalis
Untuk mengatasi glaukoma kongenitalis perlu dilakukan pembedahan.
Tindakan operasi
Glaukoma sudut sempit dapat dilakukan:
• Iridektomi Perifer
• Operasi Filtrasi, misalnya: Trabekulektomi, Scheie, Trepanasi, dan Iridenklesis.
Iridektomi Perifer dilakukan pada:
• Stadium Prodromal
• Goniosinechie yang belum banyak pada mata sebelahnya / sehat (kontralateral) disebut Iridektomi Propilaksis.
Pada Glaukoma Sudut Terbuka:
• Iridotomi (dengan laser)
• Operasi Filtrasi
• Trabekuloplasti (dengan laser).
Laser Trabeculoplasty (LTP)
Laser Trabeculoplasty (LTP) adalah prosedur laser yang biasanya digunakan
untuk menangani glaukoma sudut-terbuka. Ada kalanya Anda tetap
perlu melanjutkan penggunaan obat tetes mata glaukoma sesudah
Laser Trabeculoplasty.
PENCEGAHAN
Tidak ada tindakan yang dapat mencegah terjadinya glaukoma sudut terbuka.
Jika penyakit ini ditemukan secara dini, maka hilangnya fungsi penglihatan dan kebutaan bisa dicegah dengan pengobatan.
Orang-orang yang memiliki resiko menderita glaukoma sudut tertutup sebaiknya menjalani pemeriksaan mata yang rutin dan jika resikonya tinggi sebaiknya menjalani iridotomi untuk mencegah serangan akut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar